Rabu, 06 Mei 2009

Pelapah daun pisang

Kuhirup sebatang rokok yang telah menempel di bibirku,
Pikirku melayang dikala kau di sampingku sayang,

Menikmati tetesan hujan yang turun deras di taman kota,
Waktu itu alam seakan membatuku untuk tetap bersamamu kasih,

Menahanmu tak bisa pergi jauh dari pelukanku,
Pelukan hangat yang kuberikan untuk orang tersayang,

Sambil menceritakan cerita-cerita lucu tentang kita,
Kau terseyum sipu ketika ku belai rambut mu nan hitam,

Hingga halilintar mengelegar mengejutkan kau dan aku,
Kau teringat tugasmu banyak menumpuk di rumah,

Kau lepaskan pelukanku yang tak begitu berarti bagimu,
Berlari menerobos hujan yang masih deras dan menghilang,

Ingin kukejar berniat memayungimu,
Payung seadanya yg kubuat dari pelapah daun pisang,

Tapi kulihat kau telah berpayung indah nun jauh disana,
Kusimpan rapi pelapah daun pisang yang ku buat untukmu,

Esoknya kau bertanya padaku kenapa,
Ku tak menjawab dan berharap kau tahu keadaanku saat itu.

Tidak ada komentar: