Senin, 28 Februari 2011

Februari

Hari ini adalah hari terakhir di bulan februari 2011. Entah kenapa orang selalu mendamba-dambakan dan mengagung-agungkan bulan ini, yang di anggap bulan penuh cinta dan kasih sayang. Sepertinya memang benar adanya, di sekitarku banyak teman-teman yang merasakan tersebut di bulan ini. Semua terekam dalam ingatan masing-masing individu yang mengalaminya.
Bagai hujan yang turun membasahi bumi ini, dan melepaskan dahaga bagi para bunga di taman. Sehingga peri bunga pun masih bisa berbahagia melihat bunga-bunganya tetap memancarkan warna dan aroma yang indah. Dewa kumbang bisa menari-nari kegirangan dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Dan dilangit terlihat matahari membiaskan air hujan menjadi pelangi yang sangat begitu mengagumkan. Tak terasa lelah mata ini memandangi suasana ini.
Berbahagia itu sangatlah banyak sisi positifnya, baik bagi orang yang berbagahia tersebut maupun bagi lingkungan sekitarnya. Orang sedang berbahagia memberi aura positif. Dengan berbahagia kita dapat menyegarkan pikiran dan melihat bumi beserta semua yang terjadi di dalamnya adalah kenikmatan yang dari Sang Pencipta. Semua alam semesta pun akan memberikan kenikmatan tambahan bagi orang yang bersyukur. Manusia yang berada disisi kebahagianan tersebut dapat dengan cepat merasakan hal yang sama. Karena menurut theorema, hal yang paling gampang di tularkan adalah sebuah kebahagian. Termakasih untuk Tuhan kita masih dengan baiknya membagi-bagikan kebahagian di bumi bagi makhluk kesayanganya.
Selamat pada kita, aku, teman-temanku, dan semua makhluk yang merasakan kebahagian itu.

Minggu, 27 Februari 2011

The Angels Beside Me

When the white marbles spinning - around in my house.
fill this black floor.
And the angels was watching it with happiness.
Like the moon in the sky.
If I could in the outer circle of the floor is black.
And still get to watch the white marbles this swirling around.
Until not disappear into a very dark corner till not reached by the views of this subject.
Hey, white marbles keep spinning and dancing.

Minggu, 20 Februari 2011

Bagi teman-temanku yang lagi bersedih

PADI - Jika Engkau Bersedih

Jika engkau bersedih,
pastilah ini ada maksud-nya.
Andai engkau bisa tertawa,
seharusnya, bahagia.

Dan jika karma itu ada,
berpeganglah atas hati-mu.
Karena kau tak akan bisa,
mengabai-kan, takdir mu.

Tak perlu engkau terus bersedih,
seperti dulu,
melemahkan niat mu.
Sudahi saja tangis mu,
tetapkan hati,
berjuang bersama lagi.

Tahukah engkau bahwa,
cinta itu adalah anugerah.
Sama seperti adanya,
hidup kita, hidup ini.
Mengertikah engkau bahwasanya,
gagal itu bukanlah kekalahan.
Selama kau memahami apa,
yang menguji hati mu.

Tak perlu lagi engkau bersedih,
seperti dulu,
melemahkan niat mu.
Semoga bertemu kembali,
tetapkan hati,
berjuang bersama lagi.

Tak perlu engkau terus bersedih,
seperti dulu,
melemahkan niat mu.
Semoga bertemu kembali,
mengingat hari,
berjuang bersama lagi.

Tak usah lagi bersedih.
Tak perlu terus ber-sedih.
Tak usah lagi bersedih.
Tak perlu terus ber-sedih.

Ingat lah, ada dua cara menghadapi hidup: cara cepat (nyemplung ke sumur) dan cara lama (menulislah).

Senin, 14 Februari 2011

Cerita Babi

Kenapa babi adalah hewan yang paling menjijikan tetapi paling di senangi.
babi dicari-cari untuk di santap.
pernak-pernik babi di buru sebagai hiasan.
babi juga di yakini oleh beberapa orang sabagai hewan keberuntungan.
sekarang kita lihat baik-baik kenapa bisa seperti itu.
babi enak untuk disantap,(walau saya blm pernah makannya) daging nya lebut, dan buat badan jadi hangat, jika di masak matang.(kalo gak ada kemungkinan cacing pita)
pernak-pernik babi sangat di gemari wanita. warna nya yang di buat jadi merah muda, badan nya yang gembul-gembul dan wajah nya yang di buat seprti tidak berdosa itu menambah daya tarik terhadap orang yang menggemarinya.
hewan keberuntungan bagi beberapa orang berbeda-beda, babi juga bisa di bilang hewan keberuntungan, tidak sedikit dari orang-orang yang membuat patung babi di depan rumah atau depan toko nya, beranggapan membawa hoki.
ok lepas dari semua itu, babi tetaplah babi.
tergantung kepercayaan orang masing-masing.
menghargai kepercayaan orang itu sungguh sebuah kemuliaan.

Minggu, 13 Februari 2011

2 Kartu As Skop

Apa itu kartu As?
Kenapa kartu As ini ada 2?
Lalu bagai mana cara membacanya?
Loh kok malah nanya ke gw?
mana awak tau itu.coba lah kau tanyakan ke yang bikin kartu.
setau awak sih, kertu As ini punya mksd berbeda-beda setiap orang.
ada makna yang berbeda di antara kartu As skop, dengan As yang lain(hati,keriting,wajik).
jangan tanyakan knp As skop gambarnya mirip daun talas.
sebenarnya dulu sudah ada pembahasan tentang itu,
tapi tidak relevan untuk di bicarakan disini.
sekarang kita bahas kenapa As skop ini bisa ada dua.
ada beberapa kemungkinan,
satu karena ada dua pack kartu, dan mengahsilkan jadi dua kartu As skop.
bisa juga karena di foto kopi jadi dua.
bisa juga kerena satu lagi nemu di jalan.
tergantung keadaan siapa yang mengalaminya aja.
satu hal yang pasti selalu harus di ingat.
Kartu As Skop ya tetap As Skop, tidak akan pernah berubah jadi wajik.
dan Kartu As Skop hanya ada satu di setiap pack kartu.

Teringat Janji

aduh, awak teringat janji nih,
tapi selidik demi selidik,
ternyata janji itu harus di tepati jika kedua belah pihak masih anggap itu janji.
jika janji itu di anggap tidak relevan lagi oleh kedua pihak,
maka janji itu bukan sebuah janji lagi,
maka mari lupakan janji tersebut,
anggap itu hanya kenangan ya teman,
tidak usah lah kau memikirkan hal-hal tersebut,
yang hanya akan membuat mu tidak nyaman,
bersantai lah,
hidup masih panjang,
Tuhan sangat mengerti tentang hambanya.

Sabtu, 05 Februari 2011

Mari Bercangkrama

Hai teman, janganlah kau bermurung durja.
Hai kawan, janganlah kau berburuk sangka.
Hai sahabat-sahabatku marilah kita bercengkrama.
Dimana dulu begitu indah dan begitu nyata.
Titik nadir ini mulai di uji.
Kesabaran sudah mulai meninggi.
Langkah tertatih setiap hentakannya kebumi.
Keyakinan dan kepercayaan tak perlu disesali.
Serap lagi aroma bunga yang mekar di halaman.
Pandangi kuda-kuda di savana malahap rerumputan.
Kicauan burung nuri sampai ke awan.
Bukankah ini yang selalu kita dambakan.
Setiap pribadi manusia punya keyakinan.
Setiap hamba Tuhan punya kepercayan.
Lepaskanlah semua ini untuk saling mengerti.
Kita bicara, kita terdiam,kita terbawa, untuk merasakan.
Kita terlepas, kita tertawa, untuk melupakan.
Untuk teman, kawan, dan sahabat-sahabatku yg bermurung durja, berburuksangka, dan sudah lama tidak bercengkrama.

Kisah Kisah yang Mengharukan

Mendali Emas Untuk Ayah
“Ayah, terima kasih karena telah menunggi kelahiran aku. Aku akan pulang membawa mendali emas yang seharusnya ayah menangkan. Dari anakmu, Frank”
Itulah bunyi telegram yang diterima Bill havens, mantan atlit dayung terhebat Amerika di era 1920-an. Di era kejayaannya, banyak orang optimis bahwa Bill akan memenangkan tiga mendali emas di olimpiade Paris. Namun beberapa bulan sebelum olimpiade berlangsung, Bill menyadari bahwa isrtinya tengah hamil akan melahirkan pada saat yang bersamaan dengan Olimpiade.
Meski karirnya tengah bersinar, Bill membuat keputusan yang berani. Ia akan menunggui istrinya melahirkan anak pertama mereka dan tidak ikut Olimpiade. Keputusannya berbuah manis. Frank, anaknya, berhasil meraih mendali emas dalam lomba kano. Bill tahu bahwa ia telah mengambil keputusan yang benar.


Lebih Dari Miliarder

Bahkan sejak masih kanak-kanak, aku sudah merasa bahwa Jim adalah jodohku. Ketika kami remaja, kami sering duduk-duduk di kursi depan sambil berkhayal tentang masa depan anak-anak yang akan kami punya, siapa nama mereka dan betapa bahagianya kami nanti.
Jim sering berkata, “aku akan selalu mengasihimu. Aku pasti akan menjadi miliarder umur 30 nanti.”
Aku dan Jim ternyata memamng menjadi suami-istri. Dan Jim memegang teguh ucapannya, dia bekerja sangat keras untuk bisa memenuhi segala keperluan rumah tangga kami. Namun meski ia bekerja keras, hidup kami sederhana. Kami sama sekali bukan orang kaya, apalagi miliarder.
Tiga bulan setelah Jim berulang tahun ke-30, aku melahirkan anak pertama kami. Suatu hari, sambil mengendong anak kami, aku menggoda Jim, “Apa kamu mau kalau anak kita ditukar dengan uang jutaan dollar?”
Jim agak terkejut.”Tentu saja tidak!” katanya, “Anak kita tak ternilai harganya!”
“Kalau begitu aku ucapkan selamat,” kataku, “Engkau lebih dari seorang miliarder karena engkau adalah seorang ayah.”


Walk the Talk
Suatu hari, seorang ibu membawa anaknya datang kepada Ghandi, dan berkata, “Ghandi, maukah engkau menasehati anak saya ini?” Dia mempunyai sebuah penyakit, yang untuk kesembuhannya, dia tidak boleh mengonsumsi garam. Tolong beri nasihat kepadanya untuk tidak makan garam. Saya dan keluarga bahkan dokternya pun sudah berulang kali menasihatinya, namun tolong saya, siapa tahu dia akan menurutimu.”
Dengan tersenyum dan suara lembut Ghandi berkata, “ Ibu, sekarang saya tidak bisa berkata apa-apa, silahkan Ibu pulang dan bawa anak Ibu ke sini minggu depan.”
“Ghandi,” kata Ibu itu, “anak itu di depanmu sekarang, tidak bisakah kamu sekarang menasihatinya?” Ghandi dengan senyum yang selalu di bibirnya hanya menggelengkan kepalanya yang menandakan tidak.
Dengan perasaan campur aduk, ibu itu pulang dan tepat satu minggu mereka berdua ada di hadapan Ghandi. “ Saya sudah menunggu satu minggu, “ kata ibu itu kepada Ghandi, “ sekarang berikan nasihat itu.” Kemudian Ghandi datang mendekat ke anak itu, dan menasehati anak itu untuk tidak makan garam. Apa yang di katakan Ghandi tidaklah istimewa, tidak ada sesuatu yang baru, hanya sebuah nasihat yang sederhana, tidak lebih.
Pada saat itu sang Ibu merasa sedikit kecewa karena dalam penantiannya satu minggu dia berhrap Ghandi akan melakukan seseuatu yang lebih dari pada kata-kata yang biasa.
Tidak lama kemudian, Ghandi meminta ibu dan anak itu pulang, kali ini perasaan ragu-ragu menyelimuti si ibu. Si ibu tidak yakin ini akan berhasil. Namun yang terjadi , anak ini berhenti makan garam. Ibu berpikir mungkin ini hanya akan terjadi satu atau dua hari, tetapi kenyataannya lebih dari itu, anak tersebut total berhenti makan garam selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Didorong rasa penasaran yang tinggi, seorang diri ibu ini menghadap ke Ghandi untuk kalinya dan langsung bertanya:”Ghandi, rahasia apa yang kamu miliki sehingga kamu bisa membiat anak saya berhenti makan garam?” tanya si ibu. “ Kata-kata yang kamu ucapkan adalah kata-kata biasa, saya sering menasehatinya dengan cara yang sama. Menurut saya dokternya menasehatinya dengan cara yang lebih baik, tapi mengapa anak saya menurut kepadamu?”
Dengan lembut gahndi menjawab pertanyaan ibu ini dengan jawaban:”Ibu masih ingat pada kali pertama ibu kesini dan saya meminta ibu datang satu minggu kemudian?”
“Ya itu dia, kenapa, terus terang saya masih penasaran?” Sahut ibu itu dengan cepat.
“Pada saat itu saya belum bisa menasehati anak Ibu untuk tidak makan garam, karena pada saat itu saya masih mengonsumsinya, sepulang ibu saya berhenti makan garam, sampai kemudian ibu datang lagi, baru saya bisa berbicara untuk tidak makan garam kepada anak ibu.”




Tuliskan Semua
Edwin Staton, Mentri Pertahanan kabinet Presiden Lincoln, dikenal dengan temperamennya yang keras dan mudah marah. Perang saudara yang melelahkan semakin memanaskan temperamennya.
Suatu hari ia berkeluh kesah kepada lincoln tentang seorang jendral. Lincoln lalu memerintahkannya untuk menulis sebuah surat, “Bikin jenderal itu tidak berkutik,” kata Lincoln.
Staton sangat senang menerima dukungan sang Presiden. Dengan segera ia menulis semua unek-uneknya. Pendek kata segala kekurangan dan kelemahan si jenderal sudah ditulisnya dengan detail. Ia lalu menunjukan surat itu kepada Lincoln.
“Bagus,” komentar Lincoln,” jenderal itu pasti akan mati kutu.”
Ketika Stanton pamitan, Lincoln bertanya,”Mau diapakan surat itu?”
“Oh, tentu saja akan saya kirim,”kata Stanton.
“Apa!” teriak sang Presiden.” Jangan pernah kau kirimkan surat itu, bakar sekarang juga! Itulah yang saya lakukan tiap kali marah, menulis surat dan kemudian membakarnya. Sudah cukup engkau mencaci dia melalui tulisan. Sekarang, lupakan surat itu beserta isinya,”