Aku benci dingin dan sendiri.
Senyum di bibir setia menghangatkan.
Dinding dinding yang kaku,
Temani tetesan hujan di sela-sela rumbia.
Mata ini tak bisa terpejam.
Baju ini tak cukup hangat untuk ku.
Kau yang jauh disana cepatlah,
Cepat lah datang kesini,
Walau ku tau,
Samudera itu tak akan pernah mengering,
Aku bosan dengan halusinasi ini.
Jembatan kita kian urung rampung.
Aku takut mawar ini mulai mengering.
Berubah warnah penuh tanya, Abu-abu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar