Rabu, 30 Mei 2012

BIP - SAMPAI NANTI


Kuingin selalu denganmu
Kemana saja kita berdua
Seakan tiada terpisahkan
Tapi tak mungkin saat ini, saat ini
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Sekarang masih banyak mimpi
Dan keinginan yang belum tercapai
Biarlah rasa rindu ini
Tertunda ’tuk sementara
Reff: tak pernah kuragu padamu
atau curiga kau khianati aku
‘ku sangat percaya padamu
seperti juga kau percaya aku
Pulanglah dulu ke rumahmu
Bagi waktumu untuk yang lain
Kuingin kau hanya untukku
Tapi tak mungkin saat ini
Repeat reff
sampai nanti
sampai bertemu lagi
sampai nanti
sampai bertemu lagi
Repeat reff

SAHARA - KAU BUKAN UNTUKKU


Terungkap sudah semua
Rahasia dalam dirimu
Kini ku tahu 
Hatimu bukan untukku

Percuma saja kita
Bicara tentang cinta
Bila dirimu 
Selalu berpaling dari diriku

* salahkah aku bila
Lepaskan semua rasa
Karna ku tahu 
Cinta sejatimu bukan untukku

** rasa-rasa cinta yang dulu aku punya
Kini hilang terkikis oleh semua luka

Reff:
Biarkan aku pergi
Bersama malam gelap dan dingit
Rasakan sakit hati
Yang harus aku lalui

Biarkanlah saja aku
Lupakan dirimu oh cintaku
Oh kekasihku
Salah bila aku harus bertahan

*** usai sudah semua
Cerita antara kita
Kau bukan untukku

Repeat *, **
Repeat reff [2x]
Repeat ***


Rabu, 16 Mei 2012

Buta hati

Buta hatiku oleh keindahanmu
Hanya ada dirimu di dalam hatiku, di dalam hidupku
* tidakkah kau tahu ku sangat mencintaimu
   namun kau tak pernah merasa seperti yang ku rasakan kepadamu

Selama ini aku salah mengartikan maksud di balik hatimu
Selama ini aku anggap engkau benar-benar cinta kepadaku
Dan akhirnya ku tahu kau tak mencintaiku
Repeat *

Selama ini aku salah mengartikan maksud di balik hatimu
Selama ini aku anggap engkau benar-benar cinta kepadaku



Senin, 07 Mei 2012

Catatan seorang demontran


Soe Hok Gie adalah merupakan sebuah fenomena besar di dalam sejarah dunia gerakan kepemudaan di Indonesia terutama gerakan mahasiswa, di mana Soe Hok Gie adalah seorang tokoh yang mewakili gerakan pemuda pasca angkatan 45 yang biasa disebut angkatan 66. Tak hanya itu, tetapi ada suatu fenomena menarik dan kontroversial dari diri Gie, yaitu sebenarnya bagaimana kondisi pergulatan pemikiran dan perjuangan dari.
Gie sendiri, apakah ia seorang pejuang yang mempunyai idealisme untuk memperjuangkan tegaknya keadilan dan kebenaran bagi rakyat yang tertindas oleh kediktatoran dan kesewenang-wenangan penguasa di bumi pertiwi ini? Ataukah dengan idealismenya yang keras dan berkobar-kobar tersebut justru malah membuat Gie terjebak di dalam irama konstelasi politik yang telah diformat sedemikian rapi oleh suatu kolaborasi internasional yang kemudian meruntuhkan kekuasaan Orde Lama untuk kemudian digantikan dengan kekuasaan Orde Baru yang dilatar belakangi oleh kekuatan negara-negara pemodal? Hal tersebut sampai saat ini masih merupakan sebuah misteri besar, mengingat Gie sendiri adalah salah satu tokoh yang menggagas mengenai adanya kemanunggalan militer dengan rakyat melalui konsep DwiFungsinya yang kemudian diselewengkan oleh penguasa Orde Baru untuk sebuah alat legitimasi kekuasaan yang sangat ampuh, bahkan Gie diketahui secara terbuka mendukung petinggi-petinggi militer saat itu untuk duduk di tampuk kekuasaan Orde Baru. Tetapi apakah Gie sama sekali tidak pernah menyadari bahwa ada suatu skenario besar yang dibuat oleh militer dan negara-negara pemodal untuk memperlancar masuknya ribuan investasi modal asing di Indonesia yang pada akhirnya justru akan menimbulkan suatu sistem penindasan yang amat sangat luar biasa bagi rakyat Indonesia, yang tentu hal ini akan sangat bertentangan dengan keyakinan Gie sendiri yang sangat anti terhadap adanya penindasan terhadap umat manusia terutama golongan lemah. Sesungguhnya Gie tak hanya kritis kepada Soekarno, namun ia juga kritis terhadap Soeharto, meskipun sikap kritisnya terhadap mantan presiden kedua RI itu timbul belakangan.
Gie sendiri pernah mengutarakan mengenai permasalahan ini kepada kawan akrabnya, Ben Anderson, dimana ia berkata bahwa ia telah salah menaruh kepercayaan kepada Militer yang telah berubah menjadi sosok yang sangat fasis, Gie juga mengatakan pada Ben Anderson bahwa telah ada dehumanisasi besar-besaran di pulau Jawa dan Bali sebagai dampak dari perubahan konstelasi politik pasca Orde Baru yang tentu saja membuat ia resah akan adanya penyelewengan-penyelewengan kepercayaan yang ia berikan kepada orde baru. Tetapi sebelum kita lebih jauh merefleksikan hal tersebut alangkah lebih baiknya kita mengenali terlebih dahulu siapa sang demonstran ini yang mungkin saja masih terdengar asing bagi generasi muda saat ini.
Soe Hok Gie



Penghargaan Terakhir

Malam itu aku terkejut mendengar kabar darinya,
kenapa aku baru diberi tahu sekarang,
sudah lama tak bertemu dengan beliau,
sudah lama tak mendengar kabar beliau,

aku mengingat kata-katamu temanku yang tersayang,
aku telah kau anggap saudaramu, begitu dekat dengan orang-orang tersayangmu,
entah apa yang terjadi,dimanapun berada,
aku akan ingat itu,

kenapa aku tak dikabari lagi?
kenapa baru tadi malam, kenapa harus hari ini,
banyak pertanyaan di dalam benak,
tapi semua sirna, semua berubah menjadi sedih,
sedih ini nyata. dan sangat merindukan beliau,

maafkan saya, maaf tidak sempat berbincang-bincang lagi, janjiku dulu ingin mebmain catur sambil ngopi bersama tak bisa aku tepati.
maafkan saya tidak berkunjung lagi semenjak hari itu,
aku masih mengingat, betapa baiknya anda,
hingga suara bising dari motor saya pun anda kenal.
terimakasih, dan maafkan saya.
selamat jalan~

Ayah Vidia (begitu yang tertulis di HP ku)





Kamis, 03 Mei 2012

Bercerita itu

Bercerita itu
Katakanlah

Melegakannya
Menangislah

Kau,
Hulu dihatiku,
Biru dan bersalju.

Aku,
Buatmu ragu,
Bukan penipu.

Bernyanyikan rabu itu
Meragu

Menyedihi sabtu minggu
Dungu

Aku,
Where are you???



Bukanlah matematika

Senang melihat orang yang disayang tersenyum bahagia,
Sedih melihat orang yang sayang bukan tersenyum untuk kita,
Senang dan sedih hanyalah perasaan,
Bukanlah matematika karena 2 tidak selalu habis di bagi 2

Waktu tersisa tak seberapa,tak sepadan teori relativitas
Berputar dilangit,dibumi, dan dunia tanpa batas
Menari bukan jawaban dari pekerjaan yang tak tuntas
Berlari hanya akan membuat energi  terkuras
Bernanyi membuat setiap sisi lingkaran ini tak puas

Senja datang dengan senyum, fajar datang dengan sapaan lembut
Manusia terbingunkan dengan hari esok yg masih berkabut
Tak akan bersinar terang jika hanya dibersihakan serabut-serabut
Pecundanglah orang menyerahkan hal tersulit Selalu kepadaNya dianggap patut